Generasi Z: Teknologi, Pendidikan, Cita dan Peran Keluarga.

Tema: Pelibatan Keluarga dalam Penyelenggaraan Pendidikan di Era Kekinian. (Kemendikbud #sahabatkeluarga)

“Kekayaan terbesar sebuah bangsa adalah manusianya, bukan sumber daya alamnya. – Anies Baswedan”

Generasi Z?

Generasi Z, adalah sebutan untuk generasi yang secara umur lebih muda dari yg kita sebut generasi millenial, yang dimana saya termasuk di dalam generasi milenial tersebut.

Jika generasi milenial (disebut juga dengan generasi Y) adalah generasi kelahiran tahun 1980-an hingga 1997, yang mana disebut dengan milenial karena sebagai satu – satunya generasi yang pernah melewati kedua milenium.

Sedangkan generasi Z adalah generasi yang lahir sekitar akhir tahun 1990-an hingga rentang dekade awal 2000-an.(Sumber: Tirto.id : Selamat Tinggal Generasi Milenial, Selamat datang Generasi Z )

Jika kita (generasi milenial) adalah generasi transisi menuju segala kemudahan akses, generasi Z adalah generasi awal yg menikmati dengan penuh segala kemudahan akses tersebut. Diikuti oleh generasi Alpha.

Generasi Z di Indonesia (Sumber: Tirto.id : Selamat Tinggal Generasi Milenial, Selamat datang Generasi Z )
Sumber infografis :
https://tirto.id/selamat-tinggal-enerasi-milenial-selamat-datang-generasi-z-cnzX

Kemudahan akses apa saja?
Diantaranya yang saya akan bahas adalah kemudahan mendapatkan informasi dan penggunaan teknologi. Termasuk media sosial di dalamnya.

Sumber infografis :
https://tirto.id/selamat-tinggal-enerasi-milenial-selamat-datang-generasi-z-cnzX

Segala kemudahan akses yang didapatkan, mau tidak mau turut berperan dalam membentuk pola pikir generasi tersebut. Termasuk bagaimana pendapat generasi z tentang pendidikan dan tujuan meraih cita – cita.

Segala kemudahan teknologi yg didapatkan pula lah, yang memunculkan impian dan cita-cita baru yang jarang atau belum terpikir oleh generasi sebelumnya. Baik generasi Y maupun generasi X. 

Menurut survei mandiri yang dilakukan media tirto.id yaitu “Bagaimana Teknologi Mempengaruhi Masa Depan Generasi Z”, kemudahan teknologi diantaranya kehadiran media sosial yg banyak di akses oleh generasi Z memunculkan beberapa cita – cita baru seperti tercantum di infografis hasil penelitian tersebut.

Sumber infografis:
Tirto.id: Bagaimana Teknologi Mempengaruhi Masa Depan Generasi Z
Sumber infografis:
Tirto.id: Bagaimana Teknologi Mempengaruhi Masa Depan Generasi Z
Sumber infografis:
Tirto.id: Bagaimana Teknologi Mempengaruhi Masa Depan Generasi Z
Sumber infografis:
Tirto.id: Bagaimana Teknologi Mempengaruhi Masa Depan Generasi Z
Sumber infografis:
Tirto.id: Bagaimana Teknologi Mempengaruhi Masa Depan Generasi Z

Dapat dilihat bahwa dengan segala kemudahan akses teknologi yang didapatkan, terutama kegemaran generasi Z mencari informasi dengan media sosial mempengaruhi dan memunculkan cita – cita seperti “Gamers dan Youtuber“. Cita – cita yang muncul karena penggunaan teknologi oleh generasi Z dalam kehidupan sehari – hari. Cita – cita yang tidak terpikirkan oleh generasi dibelakangnya yang berperan sebagai “penghasil” segala kemudahan teknologi yang dinikmati generasi Z. Dalam penelitian tersebut juga muncul bidang pekerjaan yang bisa dibilang makin “menggema”. Yaitu Start-Up.

Dan keinginan menjadi pengusaha yang ternyata cukup besar di kalangan generasi Z membuktikan bahwa generasi ini adalah generasi yang “terbiasa dengan perubahan“.

Hal-hal ini juga sempat diungkapkan beberapa pribadi yang termasuk pada kelompok generasi Z pada beberapa media, diantaranya pada artikel yang dimuat oleh cewekbanget.grid.id yang berjudul “Curhat Cewek Generasi Z tentang Cita – Cita dalam 5 Tahun Mendatang, Ada yang Sama?

Dalam artikel tersebut wirausaha adalah yg menjadi tujuan utama. Walau ada beberapa tujuan lain, beberapa narasumber generasi Z di artikel tersebut semuanya menyebutkan wirausaha sebagai cita – cita dalam 5 tahun kedepan.

Bagaimana, kita sebagai keluarga menyikapinya?

Tentu, dalam konteks pendidikan formal, harus ada penyesuaian – penyesuaian pola bahkan kurikulum yang menunjang kedinamisan generasi ini.

Pendapat saya pribadi, nampaknya pola pengajaran yang cenderung satu arah dan tidak menggunakan teknologi sebagai media pembelajaran akan cenderung generasi z yang memang cenderung kurang fokus akan suatu hal karena lebih multitasking dibandingkan generasi sebelumnya akan membuat mereka cepat bosan dalam belajar. Memberikan tugas – tugas yang menantang sisi kreatif juga diperlukan.

Penelitian dan wawancara mandiri dari berbagai media pun bisa menjadi salah satu acuan, pendidikan formal bagaimana yang cocok untuk generasi yang dalam satu dekade ke depan akan menjadi generasi produktif.

Tentu, pendidikan utama adalah dari keluarganya. Jika pendidikan formal bersifat memberikan pengetahuan – pengetahuan untuk menunjang baik itu pola pikir, masa depan, dan lain – lain. Pendidikan dari keluarga, selain sebagai dasar, juga berperan membentuk karakter dan mengarahkan apa yang telah didapat dari pendidikan formal.

Seperti dikutip dari situs “Sahabat Keluarga Kemendikbud” tentang pola asuh generasi Z dalam artikel berjudul “Hadapi Generasi Z, Pola Asuh Musti Diubah

“Ada baiknya bila generasi pendahulunya seperti ibu, bapak, kakek, dan nenek bisa menempatkan diri sebagai sahabat anak, terutama dalam memberikan kritik dan saran harus dengan gaya kekinian sehingga mudah diterima oleh anak.” – dr. Miryam A. Sigarlaki, M.Psi.

Dan saya setuju akan hal tersebut. Bagaimanapun perkembangan zaman dan teknologi yang semakin cepat akan mengubah pola pikir dan karakteristik suatu generasi dengan cepat pula. Tidak mungkin menurut saya untuk memaksakan pola – pola asuh yang sudah tidak sesuai.

Dalam hubungannya dengan cita – cita generasi Z dan bagaimana peran kita sebagai keluarga adalah:

Pertama, berperan sebagai sahabat. Memberikan masukan dengan cara yang tidak mengkritik dan memaksakan akan jauh lebih sesuai untuk generasi Z yang dikenal kritis. pendekatan yang lebih easy going akan mempermudah mereka untuk terbuka dan mau mendengarkan. Generasi Z adalah generasi yang cenderung individualis makan pendekatan yang terbaik adalah dengan mencoba saling memahami antar individu.

Kedua, ikut mempelajari teknologi yang ada. Komunikasi dengan generasi Z akan lebih mudah jika kita juga memahami teknologi – teknologi yang ada. Agar tidak muncul kesenjangan pola pikir yg terlalu jauh sehingga kita lebih mudah memahami maksud mereka.

Ketiga, menghargai keinginan mereka dan memberikan arahan terbaik. Seringkali jika membicarakan soal cita – cita, generasi sebelum generasi Z akan cenderung lebih memilih hal – hal yang pasti. Misal PNS, dokter, pegawai. Cita – cita yang memberikan kepastian. Tentu ini tidak sesuai dengan generasi Z yang cenderung lebih multitasking dan menyukai tantangan. Jika kita tahu bahwa cita – cita mereka berbeda dari hal – hal pasti yang kita inginkan. Menghargai, mencoba melihat dari sudut pandang lain dan memberikan motivasi serta pengarahan bagaimana konsekuensi dan hal yang harus ditempuh dalam mewujudkan cita – cita tersebut, serta mengajarkan untuk senantiasa menghargai proses untuk mewujudkannya adalah hal terbaik yang bisa dilakukan. Bericara tentang memberikan pengarahan, ini sangat perlu dilakukan. Jika melihat generasi Z sebagai generasi yang serba instan, memberikan pemahaman seperti perlunya skill, ide, dan pengetahuan yang mumpuni akan membantu mereka siap dengan apa yang ingin mereka raih.

Membahas tentang karakteristik, pola asuh, tantangan antar generasi tentu banyak hal yang perlu diperhatikan, juga menarik untuk dijabarkan. Bagaimanapun, peran keluarga harus dinamis. Agar bisa mengimbangi perubahan – perubahan zaman yang serba cepat. Secepat teknologi itu sendiri berkembang. Yuk! Bersama #sahabatkeluarga Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kita mempersiapkan generasi mendatang sebagai generasi maju, berakhlak, bermoral, dan terdepan.

“Orang tua juga perlu memperkuat dan meningkatkan komunikasi dengan satuan pendidikan dimana anak-anak memperoleh pengetahuan dan keterampilan untuk bekal menjalani kehidupan.” – #sahabatkeluarga Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)

Salam Pendidikan…#sahabatkeluarga

Tinggalkan komentar