Marimas Ecobrick: Program Pemanfaatan Sampah Plastik menjadi Material Kontruksi, Wujud Produsen Peduli Lingkungan.

Update: Artikel ini terpilih sebagai juara ke 2 Blog Competition Marimas Ecobrick.

Pertama kali membaca soal ecobrick itu, ketika ada salah satu selebgramhome decoration” dari Indonesia yang memberikan “kuliah stories Instagram” mengenai ecobrick ini. Saya belum begitu tertarik, karena saat itu bagi saya kata “ecobrick” hanya sekedar cara pengelolaan sampah.

Kedua kali “bersentuhan” dengan ecobrick adalah ketika saya iseng mencari bacaan mengenai material kontruksi bangunan. Yah, walaupun status saya sebagai civil engineer sudah saya pensiunkan dan jadi stay at home mom, saya masih senang membaca hal yang berhubungan dengan profesi saya dulu.

Ketiga ketika melihat pengumuman lomba blog Marimas Ecobrick. Yang pertama terlintas adalah, “Wah ada produsen yang memakai kemasan plastik untuk hasil produksinya, tapi tetap berkomitmen untuk ikut mengurangi dampak plastik terhadap lingkungan“. Dan ternyata malah sering mengadakan pelatihan dan pengenalan ecobrick kepada masyarakat. Keren kali nih… program Marimas Ecobrick nya.

Tema artikel kali ini “Marimas Ecobrick”

Penjelasan singkat mengenai ecobrick secara umum, pembahasan ecobrick dari sisi teknik sipil, pengenalan program Marimas Ecobrick sebagai kepedulian dan komitmen produsen pada lingkungan, dan potensi edukasi untuk anak, akan jadi isi dari artikel ini. Dimulai dari…

Berkenalan dengan Ecobrick.

Ecobrick berasal dari kata Ecology yang berarti ekologi dan Bricks yang berarti bata atau dapat disimpulkan juga bahwa “Ecobricks adalah sejenis bata yang terbuat dari bahan plastik yang dipadatkan dalam botol plastik dengan berat tertentu, yang kemudian bisa digunakan sebagai material bangunan yang sama kegunaannya dengan bata konvensional.”

Di situs Marimas Ecobrick dijelaskan bahwa, ecobricks adalah teknik mengolah sampah plastik menjadi sebuah benda yang bermanfaat. Kegiatan ini dapat membantu mengurangi menumpuknya sampah plastik di dunia.

Ecobrick secara global diprakarsai oleh Russell Maier dan Ani Himawati dari Global Ecobrick Alliance (GEA). Dan disebarkan melalui Training of Trainer (ToT).

Keberadaan sampah plastik utamanya berupa botol PET serta kemasan plastik yang digunakan sebagai kemasan oleh produsen lain semakin lama semakin menumpuk dan mengotori bumi. Karena jenis sampah plastik perlu ribuan tahun untuk bisa terurai. Ecobrick menjadi produk Recycle dari sampah plastik yang secara real memberikan solusi pengurangan sampah plastik yang siginfikan dengan pemanfaatan ulang dalam jangka waktu yang sangat lama untuk digunakan sebagai bahan bangunan.

Mengapa signifikan? Jika ecobrick secara global betul-betul dimanfaatkan sebagai solusi material bangunan baik itu untuk rumah tinggal maupun fasilitas umum tentu membuat makin banyak sampah plastik yg digunakan untuk membuat ecobrick. Bayangkan saja berapa banyak ecobrick yang digunakan untuk membangun suatu rumah sederhana? Dan berapa banyak sampah plastik yang digunakan untuk pembuatan ecobrick? Jelas sangat signifikan.

Amankah sebagai material kontruksi?

Sudah banyak penelitian ecobrick dalam lingkup teknik sipil. Terutama menyangkut durabilty nya. Entah itu ecobrick dari bahan non degradable sepenuhnya atau ecobrick dengan tambahan material tertentu. Durabilty atau kekuatan-nya secara sisi teknis memang sangat perlu diperhatikan. Apalagi mulai banyak kalangan yang aware akan ecobrick sebagai salah satu cara untuk mengurangi sampah plastik dan pemanfaatan nya untuk bangunan. Penelitian tentang ecobrick menunjukan bahwa “bata botol plastik” ini aman digunakan sebagai material kontruksi, bahkan bisa menekan cost suatu bangunan dengan signifikan.

Beberapa jurnal teknik sipil yang membahas ecobrick diantaranya bisa diunduh pada list dibawah:

Eco-brick: a sustainable substitute for construction materials

Constructing structure using ecobrick.

Replacement of bricks with plastic bottles in construction.

Comparision of ecobrick with normal ECC Block.

Marimas Ecobrick. Ketika produsen berkomitmen untuk ikut menjaga lingkungan…

Ecobrick hasil pelatihan dari Marimas Ecobrick. Sumber gambar Marimas.com

PT. Marimas Putera Kencana sebagai produsen minuman yang menggunakan plastik sebagai kemasannya menyadari bahwa mereka berkontribusi dalam “menghasilkan” sampah plastik. Hal tersebut menjadikan mereka berkomitmen untuk juga mengurangi dampak yang dihasilkan dari sampah plastik. Sebelum program Marimas Ecobrick dimulai pada tahun 2018 ini, sebelumnya mereka mempunyai program “Tukar Bungkus Kosong Marimas“, jadi kemasan kosong Marimas ditampung kembali oleh pabrik dan dikelola melalui bank – bank sampah yang bekerja sama dengan mereka.

Barulah di akhir 2017, Marimas mulai mengenal dan mendalami tentang ecobricks. Hal ini didasari pemikiran bahwa alangkah baiknya jika setiap individu dapat mengelola sampah plastiknya sendiri. Pada 14 -15 Desember 2017 dimulailah Training of Trainer (ToT) Pelatihan Ecobricks menghadirkan Founder Global Ecobricks Alliance yaitu Russell Maier dan Ani Himawati di Kantor PT Marimas Putera Kencana. ToT tersebut mencetak 43 Trainer Ecobrick bersertifikat GEA di Kota Semarang. Setelah itu Marimas melalui Program Marimas Ecobrick membuka kelas Pelatihan Ecobricks untuk umum secara gratis tiap bulannya. Yaitu pada Sabtu terakhir dalam satu bulan.

Pelatihan ini terus berlanjut, sampai yang terakhir saya lihat melalui media sosial Instagram @marimas.id Marimas Ecobrick bersama DLH Kabupaten Rembang mengadakan pelatihan ecobricks pada 27-29 November 2018 yang pesertanya dari Komunitas Bank Sampah di Kabupaten Rembang.

Pelatihan ecobricks oleh Marimas Ecobrick. Sumber Instagram @marimas.id
Pelatihan ecobricks oleh Marimas Ecobrick. Sumber Instagram @marimas.id
Pelatihan ecobricks oleh Marimas Ecobrick. Sumber Instagram @marimas.id

Selain itu Marimas Ecobrick juga mempunya program Ecobricks Goes to School 100 Ecobricks = 1 laptop untuk sekolah yang mendaftar.

Cara pembuatan ecobrick dan edukasi dini pada anak tentang pengelolaan sampah.

Dari sisi seorang ibu, edukasi dini pengelolaan sampah sejak dini dan dimulai dari rumah sangatlah penting. Mulai dari mengajar kan anak untuk minim dalam menghasilkan sampah dalam kesehariannya, memilah sampah sesuai dengan jenis nya, dan memanfaatkan barang yang masih bisa di gunakan.

Salah satunya pengenalan ecobricks pada anak, selain edukatif pembuatan ecobricks bisa dikemas secara menyenangkan mungkin. Proses pemadatan plastik yang berwarna – warni ke dalam botol juga merangsang kemampuan motorik anak.

Bagaimanakah tahapan pembuatan ecobrick?

Ecobrick. Bagaimanakah pembuatannya?

Sumber video : YouTube Marimas Makin Kusuka

Bagaimana? Tertarik untuk mencoba membuat ecobrick di rumaht? Atau berminat mengikuti pelatihan Marimas Ecobrick? Silahkan ikuti ketentuan ini yah…

Marimas Ecobrick

Jam : 08.30 – 16.30 WIB

Lokasi : Ruang Nanas Kantor Marimas, Jl Candi 1 Blok D-20, Kawasan Industri Candi Gatot Subroto, Semarang.

Pelatih : Trainer Ecobrick bersertifikat GEA.

Untuk dapat mengikuti Pelatihan Ecobrick 2018 : Daftarkan diri via WhatsApp di nomor 081931943765 dengan format ketik : ECOBRICKS # NAMA # INSTANSI # BULAN PELATIHAN

Jadwal Pelatihan Marimas Ecobrick. Sumber Marimas.com

Semoga artikel ini bermanfaat.

Xoxo.

Tinggalkan komentar